Sabtu, 20 April 2013

Jenis Berita dalam Jurnalistik

Suatu hari, ada mahasiswa bertanya pada saya "Bu, gimana sih cara bikin berita?"
Kalo bikin berita sih gampang. Asalkan tahu dulu jenis berita apa yang ingin kita buat. Supaya kita bisa menentukan informasi apa saja yang harus didapatkan dilapangan.
Berikut ini beberapa jenis berita dalam jurnalistik.

1. Straight  News Report

Laporan yang bersifat langsung mengenai suatu berita atau peristiwa. Bersifat objektif, fakta, bukti. Penulisan mengandung unsur what, who, when, where, why, dan how (5W + 1H).

What : Peristiwa apa yang terjadi.
When : Kapan peristiwa terjadi
Who : Siapa unsur yang trlibat di peristiwa itu lalu lengkapi dengan statement.
Where : Dimana peristiwa itu terjadi.
Why : kenapa peristiwa itu terjadi.
How : Bagaimana peristiwa itu terjadi.

Dalam menulis berita Straight News hindarkan menulis berdasarkan sudut pandang pribadi penulis. Kalau ingin beritanya panjang bisa dikembangkan sisi Why dan How saja, tidak perlu berimajinasi sendiri. Sebenarnya sih, berita straight news nggak perlu panjang, karena ada Depth News Report yang bisa melakukan itu. Yang penting Straight News efektif, lugas dan informatif. Itu saja sudah cukup.

Selain itu, gunakan konsep penulisan makna piramida terbalik. Yaitu menempatkan informasi terpenting sebuah berita di awal tulisan. Dan yang tidak terlalu penting di akhir tulisan.

2. Depth News Report

Nah, untuk Depth News Report reporter (wartawan) harus mampu memggali fakta-fakta lebih dalam. Tidak hanya 5W1H, tapi harus menambahkan informasi tentang fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri. Sifatnya memang sebagai informasi tambahan. Tapi justru informasi inilah yang biasanya paling dinanti pembaca. Kalau saya memandang informasi tentang fakta-fakta ini justru penting. Karena disitulah 'greget point' nya.

3. Comprehensive News

Comprehensive News melaporkan fakta secara menyeluruh berdasarkan berbagai sudut pandang atau aspek. Biasanya dimuat di majalah atau koran dengan halaman khusus.

Misalnya ada sebuah peristiwa. Sebut saja peristiwa tentang Saham Perusahaan X Turun. Maka informasi bisa digali dari sisi perusahaan, dari sisi investor, sisi government, sisi pakar ekonomi dan lain-lain.Terus terang, jenis berita ini yang paling saya suka. Karena mengantarkan pembaca untuk memahami dari berbagai sudut pandang.

3. Interpretative Report

Interpretative report bersifat mengabarkan isu, masalah atau peristiwa kontroversial. Laporan interpretative biasanya fokus mengembangkan unsur 'why'.

4. Feature Story

Tulisan feature enggak cepat basi dimakan waktu. Tapi juga tidak menuntut aktualitas berita. Feature dikemas menarik dan populer. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca. Gaya penulisan feature tidak datar. Penulis bebas menuangkan gagasan dengan gayanya. Tulisan feature bersifat menghibur pembaca. Tak jarang penulis menyisipkan selera humor dalam gaya penulisan. Dalam menulis feature, tujuan menghibur lebih diutamakan ketimbang informasi yang disajikan.

5.Depth Reporting

Depth Reporting merupakan laporan jurnalistik yang bersifat utuh. Disajikan mendalam dan tajam tentang suatu peristiwa fenomenal dan aktual.

6. Editorial

Editorial bisa juga disebut sikap media terhadap suatu topik utama media tersebut. Editorial menyoroti peristiwa yang menjadi wancana publik berdasar sudut pandang media. Editorial menyajikan fakta dan opini melalui penafsiran berita penting. Editorial mempunyai kekuatan mempengaruhi pendapat umum.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar